Bismillah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mungkin sudah sering kita dengar. Keutamaan mempelajari dan memahami ilmu agama Islam. Tidaklah diragukan bahwa belajar agama merupakan pintu kebaikan dunia dan akhirat. Ilmu menjadi landasan aqidah, ibadah dan akhlak. Oleh sebab itu ilmu menjadi kunci segala keutamaan.
Dalam hadits lain juga disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu (agama) maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Karena itulah kita dapati para pendahulu yang salih sangat bersemangat dalam menimba ilmu agama. Sampai-sampai sebagian salaf berkata, “Barangsiapa yang menganggap bahwa berangkat pada waktu pagi atau sore untuk menimba ilmu bukan termasuk jihad maka sungguh akal dan ra’yunya sudah berkurang/tidak beres/kurang sempurna.”
Setiap amal yang hendak kita kerjakan butuh landasan ilmu. Oleh sebab itu Imam Bukhari membuat bab dalam kitab Sahih-nya yang berjudul Bab Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Ilmu adalah komandan bagi amal perbuatan. Karena itu pula kita disyariatkan untuk berdoa setiap hari meminta ilmu yang bermanfaat. Kita juga memohon kepada Allah untuk dibimbing agar bisa berjalan di atas kebenaran.
Menyambut bulan Ramadhan pun kita membutuhkan ilmu dan petunjuk Allah. Karena amal ibadah tidak bisa dikerjakan kecuali dengan mengikuti tuntunan. Oleh sebab itu ibadah itu bersifat tauqifiyah; artinya menunggu ketetapan dalil dari syariat atau wahyu, tidak bisa sekedar hasil pemikiran atau menuruti perasaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari Kami maka pasti tertolak.” (HR. Muslim)
Semoga sedikit tulisan ini bermanfaat bagi kita semuanya untuk memompa semangat menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Wallahul musta’aan.